Minggu, 19 Desember 2010

Tidak Heran SMA Mercusuar Lulus 100 Persen

Hal ini disampaikan Kepala SMA Kristen Mercusuar Kupang, Drs. Soleman Dapa Taka, M.A dalam Acara Pengumuman Kelulusan dan Perpisahan dengan Lulusan SMA Kristen Mercusuar Angkatan Tahun 2009 di Lantai Lima sekolah tersebut, Senin (15/6/2009).

Peserta UN 2009 SMA Kristen Mercusuar sebanyak 92 dinyatakan lulus 100 persen. Para lulusan terdiri dari 11 kelas akselerasi (IPA), 30 orang jurusan IPS dan 51 orang jurusan IPA.  Bahkan lima siswa dari jurusan IPS sekolah tersebut berhasil meraih nilai 10 untuk Matematika.

Lima siswa itu adalah Imanuel L. Dapa Mera Nokubani, Jenifer Kadja Dahi, Leoman Bosoby Dupe, Niychens Charles Sumintoro dan Yosep Roymon Tan.

Menurut Soleman, masyarakat tidak perlu heran dengan prestasi yang diraih oleh SMA Mercusuar. Sebab untuk mencapai prestasi tersebut, sekolah ini bersama guru, orangtua dan siswa telah bekerja keras untuk mencapai hasil tersebut serta didukung oleh fasilitas. "Kalau sekolah ini bisa mencapai 100 persen, maka kita tidak perlu heran untuk mencapai ini melalui proses yang baik," jelasnya.

Dijelaskannya, beberapa konsep yang diterapkan oleh sekolah ini dan bisa ditiru oleh sekolah lain adalah sistem pengelolaan sekolah harus bagus, harus ada konsistensi dari semua pihak. "Tidak hanya panas-panas tahi ayam. Kalau kita omong di seminar itu bisa, tapi di tingkat aplikasi sudah tidak berjalan lagi atau hanya berjalan sebentar terus tidak ada kelanjutannya. Jadi perlu kosistensi," jelasnya.

Peran guru
Hal lainnya yang dilakukan oleh sekolah ini adalah menetapkan standar rombongan belajar hanya 20 orang tiap rombongan. Sebab dengan cara ini, konsep besar seperti CBSA (cara belajar siswa aktif) dan PAKEM (pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan) jangan hanya teori, tetapi benar-benar dilaksanakan. Guru tidak ceramah saja," jelasnya.

Menurutnya, setingan kelas di sekolah tersebut juga mendukung model belajar CBSA dan PAKEM. "Kalau duduknya seperti dalam seminar, ya sama saja CBSA dan PAKEM tidak berjalan," jelasnya.

Dijelaskannya, hal lain yang tidak kalah penting adalah siswa harus benar-benar tekun dan disiplin dan rajin. Sebab, bila tidak demikian, maka siswa dipastikan gagal.

Proses kegiatan belajar mengajar (KBM) juga harus benar-ebnar efektif. Setiap jam belajar harus ada kegiatan belajar. "Yang ini kita keras, jangan sampai kita menangis di akhir sekolah," jelasnya.

Dijelaskannya, paket pembelajaran di SMA Kristen Mercusuar diatur sedemikian rupa sehingga dalam dua tahun semua paket harus selesai. Artinya semua materi belajar SMA harus sudah selesai pada tahun kedua belajar.

"Pada tahun ketiga, siswa hanya mengulangi saja. Ini membosankan, tetapi dengan cara ini baru bisa berhasil. Ada siswa yang sampai stres karena try out terus. Persiapan UN ini kita lakukan setahun penuh. Bukan persiapan hanya satu bulan," jelasnya.

Ketua Yayasan Mercusuar, Pdt. Hendri Riadi dalam sambutannya mengatakan, banyak keluhan dari masyarakat bahwa sekolah tersebut sangat mahal. Menurutnya, mahal atau tidaknya biaya sekolah tergantung pula pandangan apa yang bisa diberikan sekolah tersebut pada muridnya. Menurutnya, ada sekolah yang biayanya murah, tapi belum tentu mutunya murah.

"Beda orang mau beli pakaian di rombengan dengan beli pakaian di tempat yang baik," jelasnya.
Menurutnya, banyak komponen yang harus diperhitungkan untuk membangun sistem pendidikan yang bermutu mulai dari kelas, guru dan manajemen sekolah, termasuk pengembangan sekolah. (alf)

Sumber  POS Kupang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar